7 Jul 2020
21 Apr 2020
ADAB BERGAUL DENGAN SAUDARA DAN TEMAN
Adab
Bergaul dengan Saudara dan Teman
mereka yang bertakwa”.
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik bisa menghasilkan surga tetapi bergaul dengan yang buruk menyeret kita ke Neraka. Lihat
sabda Rasulullah.
tergantung dengan agama temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu)
melihat siapa yang menjadi temannya.
Dari pembukaan di atas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar harus kita perhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2. Hal ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw. bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat-istiadat,
budaya dan prilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Abu Said al-Khudri meriwayatkan
bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang
mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”
karena Allah berfi rman:
yatim dan orang yang ditawan”.
(
اْلأَخِلاَّءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ (الزخرف:67)
Artinya:
“Teman-teman
karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecualimereka yang bertakwa”.
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik bisa menghasilkan surga tetapi bergaul dengan yang buruk menyeret kita ke Neraka. Lihat
sabda Rasulullah.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اﻟﻠﻪَُّ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُ كُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Artinya:
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda:”Seseorang itu (sangat)tergantung dengan agama temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu)
melihat siapa yang menjadi temannya.
Dari pembukaan di atas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar harus kita perhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2. Hal ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw. bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat-istiadat,
budaya dan prilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Abu Said al-Khudri meriwayatkan
bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang
mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”
Larangan
pertemanan
ini
mencakup
larangan
bersahabat
dengan
pelaku
dosa
besar
dan
orang
yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang Allah haramkan. Kepada Allah
saja dia berani maksiat dan melawan apalagi kepada makhluk. Kepada Allah saja yang
memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia ingkar apalagi kepada manusia, kepada
Allah saja tidak amanah apalagi kepada teman-temannya. Berteman dengan mereka akan
mendatangkan kemudharatan pada agama kita. Terlebih lagi larangan bersahabat dengan
orang-orang kafi r dan munafi k, maka larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan
mereka dalam rangka amar ma’ruf dan nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amar
ma’ruf serta nahi munkar kita jika mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan tetapi
jika tak mendatangkan perubahan apapun pada mereka, meninggalkannya adalah lebih lebih
baik lagi. Adapun sabda Rasulullah saw.
yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang Allah haramkan. Kepada Allah
saja dia berani maksiat dan melawan apalagi kepada makhluk. Kepada Allah saja yang
memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia ingkar apalagi kepada manusia, kepada
Allah saja tidak amanah apalagi kepada teman-temannya. Berteman dengan mereka akan
mendatangkan kemudharatan pada agama kita. Terlebih lagi larangan bersahabat dengan
orang-orang kafi r dan munafi k, maka larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan
mereka dalam rangka amar ma’ruf dan nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amar
ma’ruf serta nahi munkar kita jika mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan tetapi
jika tak mendatangkan perubahan apapun pada mereka, meninggalkannya adalah lebih lebih
baik lagi. Adapun sabda Rasulullah saw.
لا يأكل طعامك الا تقي
Artinya:
“jangan
sampai
memakan
makananmu
kecuali
orang yang bertakwa”.
Al Khatabi
berkata,
“Larangan
ini
berlaku
pada
makanan
undangan,
bukan
makanan
kebutuhan,karena Allah berfi rman:
(
وَ يُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَ يَتِيمًا وَ أَسِيرًا
(الإنسان: ٨
Artinya:
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin,
anakyatim dan orang yang ditawan”.
Dari
firman
tersebut
membantu
manusia
yang tertawan
oleh
kita
dari
segi
makanan
pokoknya
dan kebutuhan hidup sehari-harinya adalah wajib, tetangga non muslim yang kekurangan bahan
pokok demi kemanusiaan harus kita bantu, bahkan harus menunjukkan bahwa kita ini berdakwah
ikhlas kepada sesama makhluk dan mencontoh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan lil ‘alamiin.
dan kebutuhan hidup sehari-harinya adalah wajib, tetangga non muslim yang kekurangan bahan
pokok demi kemanusiaan harus kita bantu, bahkan harus menunjukkan bahwa kita ini berdakwah
ikhlas kepada sesama makhluk dan mencontoh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan lil ‘alamiin.
Adapun
hadis
yang lain mempertegas
lagi
adalah
sebagai
berikut:
buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak
wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu
akan mendapatkan bau wanginya, sedangkan pandai besi hanya akan membakar
bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya”.
قَالَ
رَسُولُ اﻟﻠﻪَِّ صَلَّى اﻟﻠﻪَُّ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ
وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ
صَاحِبِ الْمِسْكِ وَ كِيرِ الْحَدَّادِ لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ
إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ
وَكِيرُ الْحَدَّاد يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا
خَبِيثَةً
Artinya:
Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yangburuk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak
wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu
akan mendapatkan bau wanginya, sedangkan pandai besi hanya akan membakar
bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya”.
Jelaslah
kehati-hatian
kita
memilih
sebuah
komunitas
pergaulan
sangat
diperlukan
bukan
hanya
mengatakan saya fl eksibel bergaul dengan siapa saja, tetapi berlaku cerdaslah untuk kepentingan
diri kita sendiri agar dunia dan akhirat berhasil.
Bahkan faktor memilih pasangan pun sangat tergantung dari teman yang menjadi teman
pergaulannya, karena biasanya sifat mereka tak jauh berbeda dengan teman-temannya.
mengatakan saya fl eksibel bergaul dengan siapa saja, tetapi berlaku cerdaslah untuk kepentingan
diri kita sendiri agar dunia dan akhirat berhasil.
Bahkan faktor memilih pasangan pun sangat tergantung dari teman yang menjadi teman
pergaulannya, karena biasanya sifat mereka tak jauh berbeda dengan teman-temannya.
قال :إياكم وخضراء الدمن، قيل وما خضراء الدمن؟ يا رسول الله، قال: المرأة الحسناء في المنبت السوء.
Artinya:
“Jauhilah olehmu si cantik yang beracun!”.Lalu seorang sahabat bertanya: “Wahai
Rasulullah, siapakah si cantik yang beracun itu?”. Rasulullah saw. menjawab :
“Perempuan yang cantik, tetapi hidup dan bergaul dengan temannya dalam
lingkungan yang jahat “. (H.R. Daruquṭ ni)
Rasulullah, siapakah si cantik yang beracun itu?”. Rasulullah saw. menjawab :
“Perempuan yang cantik, tetapi hidup dan bergaul dengan temannya dalam
lingkungan yang jahat “. (H.R. Daruquṭ ni)
Dari hadis
tersebut
bisa
kita
simpulkan
bahwa
lingkungan
yang tidak
baik,
besar
kemungkinan
dipenuhi oleh kebiasaan, tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan syariat Islam.
Lingkungan masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktik pelacuran, gemar
minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, merupakan contoh lingkungan yang
tidak baik.
dipenuhi oleh kebiasaan, tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan syariat Islam.
Lingkungan masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktik pelacuran, gemar
minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, merupakan contoh lingkungan yang
tidak baik.
20 Apr 2020
ADAB TAKZIYAH
A. Pengertian Takziyah
B. Dasar Hukum Perintah Takziyah
C. Adab Takziyah
D. Nilai Positif Takziyah
Secara bahasa kata takziyah adalah bentuk mashdar dari azza-yu’azzi yang artinya
menyabarkan, menghibur dan menawarkan kesedihannya serta memerintahkannya
(menganjurkan) untuk bersabar. Dalam arti berduka cita atau berbela sungkawa atas
musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziyah adalah mendatangi
keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-
ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan. Takziah
dapat dilakukan sebelum dan sesudah jenazah dikuburkan hingga selam tiga hari.
Namun demikian, takziah diutamakan dilakukan sebelum jenazah dikuburkan.
Tujuan takziah adalah menghibur keluarga yang ditinggal agar tidak meratapi kematian
dan musibah yang diterimanya. Apabila jika tidak dihibur maka keluarga almarhum
bisa menangis dan susah. Keadaan demikian, menurut satu riwayat, akan memberikan
pengaruh yang tidak baik terhadap almarhum/almarhumah. Takziah juga merupakan
mau’izah (nasihat) bagi pelaku takziah agar mengingat kematian dan bersiap-siap mencari
bekal hidup di akhirat karena maut datang tanpa memandang umur dan waktu.
Kedatangannya tak dapat ditunda atau diajukan.
Ta’ziyah merupakan suatu perbuatan yang terpuji, sebab orang yang telah ditinggal
mati dalam keadaan sedih, maka kita sebaiknya datang untuk menghibur dan memberikan
nasehat untuk memberikan kekuatan mental agar keluarga yang dtitinggal tetap
tabah dalam menerima ujian. Firman Allah QS. Al Baqarah : 156-157,
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: «Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raajiu'un (Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-
Nya-lah Kami kembali). 157. mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna
dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.B. Dasar Hukum Perintah Takziyah
Hukum takziah disunahkan (mustahabb) sekalipun kepada seorang zimmi (non
muslim yang tidak memerangi). Menurut Imam Nawawi, Imam Hambali, Imam Sufyan
As-Sauri, takziah disunahkan sebelum jenazah dikubur dan 3 hari sesudahnya. Imam
Hanafi berpendapat takziah disunahkan sebelum jenazah dikuburkan.
Orang yang melakukan takziyah adalah mereka yang mampu merasakan kesedihan
atau duka yang dialami saudaranya.Hal ini jelas termasuk dalam kategori amar ma’ruf
nahi munkar yang merupakan salah satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziyah
adalah aplikasi dari sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.
Allah SWT berfirman,
Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan. (QS Al-Maidah: 2)
Dalam pandangan Rasulullah SAW, takziyah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi
bagi yang melakukannya. Beliau bersabda:
Tidaklah seorang Mukmin yang melakukan takziyah atas musibah yang menimpa
saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan pada hari
kiamat. (HR Ibnu Majah).
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Bulughul Maram mengutip hadis dari Abdullah
Ibnu Ja’far ra, dimana dia berkata:
Ketika berita kematian Ja’far datang sewaktu ia terbunuh, Rasulullah saw bersabda:
Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far karena telah datang sesuatu yang menyusahkan
mereka. (HR. Imam Lima kecuali Nasa’i).
Imam Ash-Shan’ani dalam kitab Subulussalam menjelaskan hadis di atas sebagai
berikut : Hadis ini dalil yang menunjukkan bahwa keharusan mengasihani dan menghibur
keluarga yang ditimpa musibah kematian dengan memasakkan makanan baginya,
karena mereka sibuk mengurusi kematian itu.
C. Adab Takziyah
1. Menghibur yang kena musibah
Menghibur keluarga mayit dengan menganjurkan supaya mereka bersabar terhadap
taqdir Allah dan mengharapkan pahala dari Allah, sebagaimana sabda Nabi SAW
Sesungguhnya milik Allah untuk mengambilnya dan milikNya untuk diberikan, dan
segala sesuatu disisi-Nya dengan ketentuan yang sudah ditetapkan waktunya. Maka,
hendaknya engkau sabar dan ihtisab. (HR Bukhari).
2. Bersikap sopan dan berbicara dengan santun
a. Dalam bercakap-cakap, janganlah mengeluarkan pembicaraan yang dapat
menambah kesusahan bagi ahli waris si mayyit
b. Batasilah percakapan sewaktu berta’ziyah dengan patut dan jangan sekali kali
bersendau gurau dengan mengeluarkan ketawa yang terbahak bahak
c. Hindarilah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan suasana berkabung,
seperti permainan kartu (judi), dan lain lain.
3. Mengikuti penyelenggaraan jenazah
a. Ikutilah upacara menyalati mayyit,
b. Sempurnakanlah dengan mengantarkan jenazah hingga sampai ke makam,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah
dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath
semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum
jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath.(HR. Bukhari)
4. Dilakukan kepada siapa saja yang kena musibah
Takziyah dilakukan kepada seluruh orang yang tertimpa musibah (ahlul mushibah),
baik orangtua, anak-anak, dan apalagi orang-orang yang lemah. Lebih khusus lagi
kepada orang-orang tertentu dari mereka yang merasakan kehilangan dan kesepian
karena ditimpa musibah tersebut.
5. Disunnahkan untuk membuat makanan bagi keluarga mayit
Sepatutnya orang yang sedang tertimpa kesusahan tidak patut diberi beban, tetapi
tetangga atau keluarga yang lain yang seharusnya mengirim makanan yang sudah
masak untuk keluarganya yang sedang susah. Dengan membantu membuat makanan
karena mereka sibuk dengan musibah yang menimpanya. Dan keluarga mayit tidak
dibenarkan membuat makanan untuk orang yang datang, jika akan menambah
beban musibah mereka karena menyerupai perbuatan orang jahiliyah.
D. Nilai Positif Takziyah
1. Orang yang melakukan takziyah adalah mereka yang mampu merasakan kesedihan
atau duka yang dialami saudaranya.
2. Dengan sering melakukan takziyah, seseorang terdorong untuk bermuhasabah
(introspeksi) atas semua aktivitas yang telah dilakukannya sehingga tumbuh
keyakinan akan datangnya kematian.
3. Meringankan beban musibah yang diderita tuan rumah.
4. Memotivasinya untuk terus bersabar dan berharap pahala dari Allah.
5. Memotivasi untuk ridha dengan ketentuan atau qadar Allah, dan menyerahkannya
kepada Allah.
6. Mendoakannya agar musibah tersebut diganti oleh Allah dengan sesuatu yang lebih baik.
7. Melarangnya dari berbuat nihayah (meratap), memukul, atau merobek pakaian, dan
lain sebagainya akibat musibah yang menimpanya.
8. Mendoakan mayit dengan kebaikan.
8 Apr 2020
MENGHINDARI AKHLAK TERCELA
Oleh : ust Mahfud, S.Pd.I
A. Pengertian
" Dan sesungguhnya nenek moyangmu adalah satu inat, Orang arab tidak ada keunggulan atas orang non-arab dan orang non-arab juga tidak punya keunggulan atas orang arab. "
Dengan menghindari deskriminasi dan berusaha sekuat dengan tenaga meninggalkan sikap tersebut, Maka akan membawa hikmah yang sangat besar. Diantaranya :
1. Terciptanya keadilan di masyarakat.
2. Orang tidak mudah berlaku sombong.
3. Menganggap bahwa orang lai adalah sama dan bersaudara.
4. Orang yang menghindari dikap diskriminasi akan membawanya masuk ke dalam surge.
1. Licik
Licik merupakan sifat negatif yang membahayakan bagi diri sendiri maupun orang
lain. Licik berarti banyak akal yang buruk, Pandai menipu, Culas,
Curang dan Licin.
B. Ciri-Ciri Orang
yang mempunyai sifat licik :
1. Tidak suka
melihat orang lain bahagia.
2. Bahagia
apabila melihat orang lain menderita.
3. Selalu
mempunyai fikiran untuk mencelakakan orang lain.
4. Ingin selalu
mengambil jalan pintas.
5. Pandai
menipu untuk memuluskan siasatnya yang licik, Orang yang licik akan selalu
menipu dan berbohong serta bersilat lidah.
Sebagaimana
Hadits yang di Riwayatkan oleh Bukhari :
عن ابى هريرة ر.ع عن النبي .ص : اية المنفق ثلاث : اذا حدث كدب,
واذا وعد اخلف, واذا اءتمن خان
" Hadits
dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw. ,Tanda orang munafik ada tiga : Apabila
berbicara ia
berdusta, Apabila berjanji mengingkari,dan Apabila dia dipercaya ia berkhianat."
( H.R Bukhari ).
C. Bahaya sifat buruk
bagi orang lain
1.
Seringkali kita jumpai orang yang sikut sana-sikut sini untuk mencapai
tujuannya.
2.
Perbuatan licik akan membuat seseorang menjadi serakah.
3. Orang
yang mempunyai sifat licik inginnya selalu menjadi nomor satu, tidak peduli dengan kemampuannya
yang tidak seberapa.
4. Akan
timbulnya sikap kurang iman, Hatinya jauh dari mengingat allah ia lupa kalau
allah selalu mengawasi perilaku hamba-Nya.
5. Selagi
ia butuh ia mendekat, dan selagi ia tidak butuh ia menjauhkan diri, dan
menceritakan semua kejelekan orang serta memfitnah orang tersebut.
D. Bahaya sifat buruk licik terhadap diri sendiri
1.
Batin/Hatinya selalu resah dan gelisah, Hatinya tidak akan tenang.
2.
Hidupnya tidak berkah.
3.
Hidupnya dipenuhi dengan fitnah, penuh dengan cobaan.
4.
Dimanapun ia berada selalu mengalami cobaan.
5. Ia
dipenuhi dengan dosa, karena berbuat licik tidak akan di ridhoi oleh Allah swt.
dan dikutuk orang-orang.
6. Akhir
hidupya akan Su'ul Khatimah ( mati dalam keadaan yang tidak baik ).
2. Tamak dan
Serakah
A. Pengertian
Tamak artinya sikap tak pernah
merasa puas dengan yang udah di capai.
Menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan
tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar. Sedangkan
yang dimaksud dengan serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka
selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang di tempuh itu
dibenarkan oleh syari'ah atau tidak, tidak berfikir apakah harus mengorbankan
kehormatan orang lain atau tidak. Sikap serakah tentunya dilarang oleh Allah
swt. sebagaimana yang tercantum di dalam
(Q.S At-Takasur :
1-2), yang berbunyi :
الهكم الكا ثر, حتي زرتم المقابر
Artinya : " 1)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, 2) Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
"
B. Ciri-ciri orang yang mempunyai sifat tamak
1. Tidak mensyukuri nikmat yang telah di miliki.
2. Selalu merasa kurang padahan ia telah banyak mendapat nikmat.
3. Ingin memiliki sesuatu yang dimiliki oleh orang lain.
4. panjang angan-angan, yaitu suka menghayal dan tidak realistis.
5. Mempunyai sifat kikir, Ia tidak mau hartanya berkurang sedikitpun.
6. Kurang menghargai pemberian orang lain jika tidak sesuai dengan keinginan.
7. Tidak mencintai harta yang dimiliki.
8. Terlalu semangat mencari harta tanpa memperhatikan waktu dan kondisi tubuh.
9. Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi.
C. Bahayanya sifat tamak
1. Orang yang tamak selalu merasa kurang dan tidak pandai bersyukur. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Lukman : 12).
2. Sifat tamak dapat menimbulkan rasa dengki, hasud dan permusuhan.
3. Sifat tamak akan membutakan orang sehingga menghalalkan segala cara dalam meraih tujuannya.
4. Sifat tamak akan menjauhkan seseorang dari Allah swt.
5. Sifat tamak membuat orang menjadi bakhil, karena takut hartanya berkurang. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S An-Nisa : 37).
D. Cara menghindari dari sifat tamak
1. Mensyukuri yang telah allah berikan.
2. Membiasakan diri dengan sifat ikhlas dan rendah hati.
3. Membiasakan diri dengan sifat pemurah dan jujur.
4. Membiasakan hidup sederhana, hemat, qona'ah, dan zuhud.
5. Meminta pertolongan kepada Allah swt. agar dijauhkan dari sifat serakah.
6. Menghindari sifat iri jika melihat orang lain banyak harta.
7. Sabar bahwa materi hanya hiasan hidup dan perantara menuju akhirat. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Al-Hadid : 20).
3. Dzalim / Aniaya
A. Pengertian
Menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata dzalim yang mempunyai arti sewenang-wenang atau tidak adil.
Kedzoiman itu merupakan kegelapan yang akan menutup rapat hati orang yang melakukannya, Sebagaimana diterangkan oleh Nabi Muhammad saw. didalam hadits : " Jauhilah dan takutlah kamu berbuat dzalim, Sebab sesungguhnya kedzaliman itu merupakan kegelapan dihari kiamat." (H.R Bukhari dan Muslim).
Nabi Muhammad saw. menyatakan haramnya berbuat aniaya (berlaku dzalim) dan harus dijauhi, Karena ini adalah perintah Allah swt. dan tidak perlu ditakwilkan dipikir lebih dalam lagi. Allah swt. berfirman (Q.S Fussilat : 46). Didalam kandungan Q.S Fussilat : 46 dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin Allah swt. melakukan kedzaliman atau aniaya kepada hamba-Nya. Allah adalah mahaadil dan mahabijaksana, Janganlah sekali-sekali manusia berlaku dzalim atau aniaya kepada orang lain. Karena itu sangat dibenci oleh Allah swt.
B. Contoh-contoh perilaku sifat dzalim / aniaya
1. Aniaya (dzalim) terhadap diri sendiri. Misalnya : Sering melakukan perbuatan dosa, Berzina, Meminum-minuman keras, Malas belajar, Meninggalkan shalat,dll. Sebagaimana frman Allah swt. (Q.S Fathir : 32).
2. Aniaya (dzalim) terhadap orang lain. Misalnya : Merusak lingkungan, Mengganggu ketenangan orang lain, Mengambil harta secara bathil (Merampok, Mencuri, Menipu),dll. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Al-Baqoroh : 188).
3. Aniaya (dzalim) terhadap Alla swt. Misalnya : Kufur, Syirik (Menekutukan Allah), Ingkar dan Sebagainya. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Al-Maidah : 47).
C. Akibat negatif dari perbuatan dzalim / aniaya
Aniaya akan mendatangkan akibat buruk bagi kehidupan, Baik pribadi maupun masyarakat. Karena itu, aniaya adalah perbuatan yang harus kita hindari.
1. Merusak persatuan dan persahabatan.
2. Merusak tatanan hidup di masyarakat.
3. Menghilangkan akhlak / sifat yang baik.
4. Dapat merugikan orang lain.
5. Menghilangkan pahala amal perbuatan.
Orang yang aniaya (dzalim) akan kekal didalam neraka, Seperti firman Allah swt. (Q.S Al-Hasyr : 17).
D. Hikmah menghindari dari sifat aniaya / dzalim
Menghindari dari sifat anaya (dzalim) maka akan memberikan hikmah yang besar, antara lain :
1. Terwujudnya persatuan dan persaudaraan.
2. Terciptanya tatanan hidup yang baik di masyarakat.
3. Akan mendatangkan akhlak / sifat yang baik.
4. Terciptanya rasa kasih sayang antar sesama.
5. Akan mendapatkan pahala amal perbuatan.
6. Orang yang menghindari perbuatan aniaya akan masuk ke salam surga.
4. Diskriminasi
A. Pengertian
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan terhadap sesama berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status sosial, dll. Seseorang yang memiliki / melakukan perbuatan diskriminasi berarti memiliki sifat diskriminasi.
Diskriminasi termasuk perilaku atau akhlak tercela, Sebab sikap ini tidak sejalan dengan ajaran agama islam yang mengutamakan prinsif :
1. Persamaan ( As-Sawa ).
2. Persaudaraan ( Ukhuwwah ).
3. Tolong Menolong ( Ta'awun ).
B. Bentuk dan Contoh perilaku diskriminasi
Perilaku diskriminasi dapat dilihat dari praktik kehidupan bermasyarakat, Misalnya masih ada orang yang menganggap bahwa kemiskinan sebagai sebuah kehinaan, Keburukan rupa sebagai sebuah malapetaka. Masih ada yang memandang bahwa kelompok hanyalah yang paling hebat, Sementara kelompok yang lain itu rendah.
C. Bahaya sikap Diskriminasi
Sikap diskriminasi dilarang oleh Allah swt. sebab perbedaan sosial, suku, golongan, dan sebagainya merupakan karunia Allah swt. dan kita tidak boleh memperlakukan perbedaan dengan sikap diskriinatif, Karena akan berakibat negatif kepada manusia baik secara pribadi, keluarga, ataupun masyarakat. Sebagai berikut :
1. Munculnya ketidak adilan di masyarakat.
2. Mudah berlaku sombong.
3. Merasa dirinya lebih baik dari pada yang lain.
4. Diskriminasi akan membawa pelakunya masuk kedalam neraka.
D. Menghindari bahayanya dari sikap diskriminasi
Yang menentukan kemuliaan seseorang itu bukan dari jenis kelaminnya, suku, bangsa, maupun status sosialnya. Tetapi adalah taqwanya yang tercermin dalam perilaku kesehariannya, Seperti firman Allah swt. (Q.S Al-Hujurat : 13).
Ketika islam datang, praktik perbudakan sedikit demi sedikit di hilangkan. Semua memiliki drajat yang sama. Seperti Bilal bin Rabbah, Ia adalah sahabat dekat rasulllah padahal jikalau dilihat dari fisiknya ia berkulit hitam legam tetapi kehadiran bilal sangat berarti dalam pelaksanaan dakwah islam.
Bahkan Nabi Muhammad sendiri sebagai keturunan arab menegaskan bahwa tidak ada kemuliaan bagi bangsa arab atas non arab.
Sebagaimana Hadts yang di Riwayatkan oleh Ahmad :
B. Ciri-ciri orang yang mempunyai sifat tamak
1. Tidak mensyukuri nikmat yang telah di miliki.
2. Selalu merasa kurang padahan ia telah banyak mendapat nikmat.
3. Ingin memiliki sesuatu yang dimiliki oleh orang lain.
4. panjang angan-angan, yaitu suka menghayal dan tidak realistis.
5. Mempunyai sifat kikir, Ia tidak mau hartanya berkurang sedikitpun.
6. Kurang menghargai pemberian orang lain jika tidak sesuai dengan keinginan.
7. Tidak mencintai harta yang dimiliki.
8. Terlalu semangat mencari harta tanpa memperhatikan waktu dan kondisi tubuh.
9. Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi.
C. Bahayanya sifat tamak
1. Orang yang tamak selalu merasa kurang dan tidak pandai bersyukur. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Lukman : 12).
2. Sifat tamak dapat menimbulkan rasa dengki, hasud dan permusuhan.
3. Sifat tamak akan membutakan orang sehingga menghalalkan segala cara dalam meraih tujuannya.
4. Sifat tamak akan menjauhkan seseorang dari Allah swt.
5. Sifat tamak membuat orang menjadi bakhil, karena takut hartanya berkurang. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S An-Nisa : 37).
D. Cara menghindari dari sifat tamak
1. Mensyukuri yang telah allah berikan.
2. Membiasakan diri dengan sifat ikhlas dan rendah hati.
3. Membiasakan diri dengan sifat pemurah dan jujur.
4. Membiasakan hidup sederhana, hemat, qona'ah, dan zuhud.
5. Meminta pertolongan kepada Allah swt. agar dijauhkan dari sifat serakah.
6. Menghindari sifat iri jika melihat orang lain banyak harta.
7. Sabar bahwa materi hanya hiasan hidup dan perantara menuju akhirat. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Al-Hadid : 20).
3. Dzalim / Aniaya
A. Pengertian
Menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata dzalim yang mempunyai arti sewenang-wenang atau tidak adil.
Kedzoiman itu merupakan kegelapan yang akan menutup rapat hati orang yang melakukannya, Sebagaimana diterangkan oleh Nabi Muhammad saw. didalam hadits : " Jauhilah dan takutlah kamu berbuat dzalim, Sebab sesungguhnya kedzaliman itu merupakan kegelapan dihari kiamat." (H.R Bukhari dan Muslim).
Nabi Muhammad saw. menyatakan haramnya berbuat aniaya (berlaku dzalim) dan harus dijauhi, Karena ini adalah perintah Allah swt. dan tidak perlu ditakwilkan dipikir lebih dalam lagi. Allah swt. berfirman (Q.S Fussilat : 46). Didalam kandungan Q.S Fussilat : 46 dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin Allah swt. melakukan kedzaliman atau aniaya kepada hamba-Nya. Allah adalah mahaadil dan mahabijaksana, Janganlah sekali-sekali manusia berlaku dzalim atau aniaya kepada orang lain. Karena itu sangat dibenci oleh Allah swt.
B. Contoh-contoh perilaku sifat dzalim / aniaya
1. Aniaya (dzalim) terhadap diri sendiri. Misalnya : Sering melakukan perbuatan dosa, Berzina, Meminum-minuman keras, Malas belajar, Meninggalkan shalat,dll. Sebagaimana frman Allah swt. (Q.S Fathir : 32).
2. Aniaya (dzalim) terhadap orang lain. Misalnya : Merusak lingkungan, Mengganggu ketenangan orang lain, Mengambil harta secara bathil (Merampok, Mencuri, Menipu),dll. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Al-Baqoroh : 188).
3. Aniaya (dzalim) terhadap Alla swt. Misalnya : Kufur, Syirik (Menekutukan Allah), Ingkar dan Sebagainya. Sebagaimana firman Allah swt. (Q.S Al-Maidah : 47).
C. Akibat negatif dari perbuatan dzalim / aniaya
Aniaya akan mendatangkan akibat buruk bagi kehidupan, Baik pribadi maupun masyarakat. Karena itu, aniaya adalah perbuatan yang harus kita hindari.
1. Merusak persatuan dan persahabatan.
2. Merusak tatanan hidup di masyarakat.
3. Menghilangkan akhlak / sifat yang baik.
4. Dapat merugikan orang lain.
5. Menghilangkan pahala amal perbuatan.
Orang yang aniaya (dzalim) akan kekal didalam neraka, Seperti firman Allah swt. (Q.S Al-Hasyr : 17).
D. Hikmah menghindari dari sifat aniaya / dzalim
Menghindari dari sifat anaya (dzalim) maka akan memberikan hikmah yang besar, antara lain :
1. Terwujudnya persatuan dan persaudaraan.
2. Terciptanya tatanan hidup yang baik di masyarakat.
3. Akan mendatangkan akhlak / sifat yang baik.
4. Terciptanya rasa kasih sayang antar sesama.
5. Akan mendapatkan pahala amal perbuatan.
6. Orang yang menghindari perbuatan aniaya akan masuk ke salam surga.
4. Diskriminasi
A. Pengertian
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan terhadap sesama berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status sosial, dll. Seseorang yang memiliki / melakukan perbuatan diskriminasi berarti memiliki sifat diskriminasi.
Diskriminasi termasuk perilaku atau akhlak tercela, Sebab sikap ini tidak sejalan dengan ajaran agama islam yang mengutamakan prinsif :
1. Persamaan ( As-Sawa ).
2. Persaudaraan ( Ukhuwwah ).
3. Tolong Menolong ( Ta'awun ).
B. Bentuk dan Contoh perilaku diskriminasi
Perilaku diskriminasi dapat dilihat dari praktik kehidupan bermasyarakat, Misalnya masih ada orang yang menganggap bahwa kemiskinan sebagai sebuah kehinaan, Keburukan rupa sebagai sebuah malapetaka. Masih ada yang memandang bahwa kelompok hanyalah yang paling hebat, Sementara kelompok yang lain itu rendah.
C. Bahaya sikap Diskriminasi
Sikap diskriminasi dilarang oleh Allah swt. sebab perbedaan sosial, suku, golongan, dan sebagainya merupakan karunia Allah swt. dan kita tidak boleh memperlakukan perbedaan dengan sikap diskriinatif, Karena akan berakibat negatif kepada manusia baik secara pribadi, keluarga, ataupun masyarakat. Sebagai berikut :
1. Munculnya ketidak adilan di masyarakat.
2. Mudah berlaku sombong.
3. Merasa dirinya lebih baik dari pada yang lain.
4. Diskriminasi akan membawa pelakunya masuk kedalam neraka.
D. Menghindari bahayanya dari sikap diskriminasi
Yang menentukan kemuliaan seseorang itu bukan dari jenis kelaminnya, suku, bangsa, maupun status sosialnya. Tetapi adalah taqwanya yang tercermin dalam perilaku kesehariannya, Seperti firman Allah swt. (Q.S Al-Hujurat : 13).
Ketika islam datang, praktik perbudakan sedikit demi sedikit di hilangkan. Semua memiliki drajat yang sama. Seperti Bilal bin Rabbah, Ia adalah sahabat dekat rasulllah padahal jikalau dilihat dari fisiknya ia berkulit hitam legam tetapi kehadiran bilal sangat berarti dalam pelaksanaan dakwah islam.
Bahkan Nabi Muhammad sendiri sebagai keturunan arab menegaskan bahwa tidak ada kemuliaan bagi bangsa arab atas non arab.
Sebagaimana Hadts yang di Riwayatkan oleh Ahmad :
و ان ا با كم و حد ألا لا فضل لعر بي ولا لعجمي على عرب .
رواه احمد
" Dan sesungguhnya nenek moyangmu adalah satu inat, Orang arab tidak ada keunggulan atas orang non-arab dan orang non-arab juga tidak punya keunggulan atas orang arab. "
Dengan menghindari deskriminasi dan berusaha sekuat dengan tenaga meninggalkan sikap tersebut, Maka akan membawa hikmah yang sangat besar. Diantaranya :
1. Terciptanya keadilan di masyarakat.
2. Orang tidak mudah berlaku sombong.
3. Menganggap bahwa orang lai adalah sama dan bersaudara.
4. Orang yang menghindari dikap diskriminasi akan membawanya masuk ke dalam surge.
LATIHAN SOAL :
1.
Berdasarkan pengalamanmu, tulislah contoh perbuatan licik!
2.
Bagaimana cara menghindari perbuatan licik?
3.
Sebutkan bahaya-bahaya perbuatan licik!
4.
Berdasarkan pengalamanmu, tulislah contoh perbuatan tamak!
5.
Bagaimana cara menghindari perbuatan tamak?
6.
Sebutkan bahaya-bahaya perbuatan tamak!
7.
Berdasarkan pengalamanmu, tulislah contoh perbuatan aniaya!
8.
Bagaimana cara menghindari perbuatan aniaya?
9.
Sebutkan bahaya-bahaya perbuatan aniaya!
10.
Berdasarkan pengalamanmu, tulislah contoh perbuatan diskriminasi!
11.
Bagaimana cara menghindari perbuatan diskriminasi?
12.
Sebutkan bahaya-bahaya perbuatan diskriminasi!
13.
Apa yang kamu lakukan apabila kamu melihat temanmu dianiaya?
14.
Bolehkah memilih teman berdasarkan sukunya? Berikan alasan!
15.
Di America serikat pernah ada anggapan org kulit putih lebih
terhormat daripada orang kulit hitam, hal iini termasuk contoh akhlak tercela……………………..
Langganan:
Postingan (Atom)