21 Apr 2020

ADAB BERGAUL DENGAN SAUDARA DAN TEMAN

Adab Bergaul dengan Saudara dan Teman

( اْلأَخِلاَّءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ (الزخرف:67)
Artinya: “Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali
mereka yang bertakwa”.
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik bisa menghasilkan surga tetapi bergaul dengan yang buruk menyeret kita ke Neraka. Lihat
sabda Rasulullah.
 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اﻟﻠﻪَُّ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُ كُمْ مَنْ يُخَالِلُ 
Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda:”Seseorang itu (sangat)
tergantung dengan agama temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu)
melihat siapa yang menjadi temannya.

Dari pembukaan di atas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar harus kita perhatikan
adalah sebagai berikut:
1.
Memilih teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2. Hal
ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw. bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat-istiadat,
budaya dan prilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Abu Said al-Khudri meriwayatkan
bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang
mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”

Larangan pertemanan ini mencakup larangan bersahabat dengan pelaku dosa besar dan orang
yang
suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang Allah haramkan. Kepada Allah
saja dia berani maksiat dan melawan apalagi kepada makhluk. Kepada Allah saja yang
memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia ingkar apalagi kepada manusia, kepada
Allah
saja tidak amanah apalagi kepada teman-temannya. Berteman dengan mereka akan
mendatangkan kemudharatan pada agama kita. Terlebih lagi larangan bersahabat dengan
orang-orang
kafi r dan munafi k, maka larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan
mereka dalam rangka amar ma’ruf dan nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amar
ma’ruf serta nahi munkar kita jika mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan tetapi
jika tak mendatangkan perubahan apapun pada mereka, meninggalkannya adalah lebih lebih
baik lagi. Adapun sabda Rasulullah saw.
لا يأكل طعامك الا تقي
Artinya: “jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa”.
Al Khatabi berkata, “Larangan ini berlaku pada makanan undangan, bukan makanan kebutuhan,
karena Allah berfi rman:
( وَ يُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَ يَتِيمًا وَ أَسِيرًا (الإنسان: ٨
Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak
yatim dan orang yang ditawan”.

Dari firman tersebut membantu manusia yang tertawan oleh kita dari segi makanan pokoknya
dan kebutuhan hidup sehari-harinya adalah wajib, tetangga non muslim yang kekurangan bahan
pokok demi kemanusiaan harus kita bantu, bahkan harus menunjukkan bahwa kita ini berdakwah
ikhlas kepada sesama makhluk dan mencontoh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan lilalamiin.

Adapun hadis yang lain mempertegas lagi adalah sebagai berikut:
قَالَ رَسُولُ اﻟﻠﻪَِّ صَلَّى اﻟﻠﻪَُّ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ
صَاحِبِ الْمِسْكِ وَ كِيرِ الْحَدَّادِ لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ
وَكِيرُ الْحَدَّاد يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً 
Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang
buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak
wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu
akan mendapatkan bau wanginya, sedangkan pandai besi hanya akan membakar
bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya”.

Jelaslah kehati-hatian kita memilih sebuah komunitas pergaulan sangat diperlukan bukan hanya
mengatakan saya fl eksibel bergaul dengan siapa saja, tetapi berlaku cerdaslah untuk kepentingan
diri kita sendiri agar dunia dan akhirat berhasil.
Bahkan faktor memilih pasangan pun sangat tergantung dari teman yang menjadi teman
pergaulannya, karena biasanya sifat mereka tak jauh berbeda dengan teman-temannya.
قال :إياكم وخضراء الدمن، قيل وما خضراء الدمن؟ يا رسول الله، قال: المرأة الحسناء في المنبت السوء.
Artinya: Jauhilah olehmu si cantik yang beracun!”.Lalu seorang sahabat bertanya: “Wahai
Rasulullah, siapakah si cantik yang beracun itu?”. Rasulullah saw. menjawab :
Perempuan yang cantik, tetapi hidup dan bergaul dengan temannya dalam
lingkungan yang jahat “. (H.R. Daruquṭ ni)

Dari hadis tersebut bisa kita simpulkan bahwa lingkungan yang tidak baik, besar kemungkinan
dipenuhi oleh kebiasaan, tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan syariat Islam.
Lingkungan masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktik pelacuran, gemar
minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, merupakan contoh lingkungan yang
tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

From : Mahfud